Cerita Di Balik Menu Rebusan

  

Para Kitchenette Lunch Book– Cerita Di Balik Menu Rebusan


Assalamualaikum,


Makanan favorit apa yang mengingatkan akan masa kecilmu? Setelah membaca kalimat ini tentunya teman-teman langsung membayangkan makanan favorit saat masa kecil sekaligus membayangkan momment2 masa lalu bersama keluarga. Di blog ini saya akan cerita terkait makanan favorit bersama keluarga, yang akan saya jadikan tema makanan untuk lunch box siang ini. Apa itu? Rebusan atau menu yang direbus atau Boiled Food Bahasa Inggrisnya (noted!). Kenapa? Saya lahir dan tinggal di Jawa. Bapak dan ibu saya, tipikal orang Jawa yang sangat suka sesuatu yang direbus atau dikukus. Misal kacang rebus, jagung, pisang, ubi-ubian seperti singkong, ketela rambat atau ubi jalar baik warna putih, ungu sampai kuning, juga bisa jadi sayuran. Ibu saya cukup sering memasak rebusan tersebut untuk cemilan menuju siang ataupun sore. Sehingga saya jadi menyukai dengan sesuatu yang direbus, di luar saya memang termasuk orang yang hampir semua makanan doyan kecuali yang pernah bikin alergi.

Kehidupan setelah berpisah dengan orang tua untuk menikah cukup berbeda tentunya dibanding saat saya bersama orang tua. Saya pribadi jujur bukan yang hobi masak, bisa jadi alibi saya adalah kurang waktu untuk masak, hehe. Jadinya saya pun terbiasa dengan beli makanan di luar, dimana tidak mudah juga menemukan sesuatu yang biasa sering saya makan saat masih bersama orang tua, salah satunya makanan rebusan ini. Nah itulah kenapa saya akan membahas makanan rebusan untuk bekal saya saat ini.

Saat ini di seluruh dunia, terutama Indonesia, sedang mengalami masa pandemik Covid-19, dimana masa new normal bukan berarti normal 100%. Ada hal yang perlu dipatuhi, protokol yang perlu dilaksanakan untuk kebaikan bersama. Dan membawa bekal adalah salah satu solusi aman dan sehat tentu saja. Relate dengan cerita di atas, saya juga mengambil tema ini karena cukup mudah pembuatannya, dan sangat simple, pun tetap sehat. Dan sebenarnya menu rebusan ini pasti sudah tidak asing buat yang sedang menjalani program diet.




Tiga komponen utama yang saya rebus pun saya pilih untuk setidaknya mewakili, walaupun berbeda kondisi dengan saat di rumah dulu. Karena terbatasanya bahan yang ada di toko terdekat (improvisasi dalam hal apapun itu harus bisa dilakukan ya). Tiga komponen itu adalah :

A.    Kentang rebus, mewakili ubi-ubian rebus, untuk karbohidrat. Mengingatkan memori kala itu yang biasanya selalu hadir ditemani secangkir teh manis ataupun kopi, dan ada saat santai nyambi nonton TV, baca koran atau majalah (gadget menyerang negara api) atau sekedar ngobrol santai.

B.   Brokoli rebus, mewakili sayuran rebus, yang biasanya ibu saya selalu tambahkan bumbu kacang uleg sendiri untuk jadi pecel atau dicampur dengan parutan kelapa untuk jadi urap atau kalau orang Jawa menyebutnya “gudangan”.

C.   Telur Rebus, untuk protein, mewakili memori tradisi Jawa untuk merayakan selamatan “weton” yang kalau dulu saat saya kecil masih sering dilakukan oleh keluarga, untuk berdoa kepada yang kuasa Gusti Allah SWT untuk meminta keselamatan.

Rasanya cukup haru ketika menceritakan memori masa lalu ini. Rindu orang tua, rindu rumah.

Oke kembali ke topik memasak. Di sini saya akan sharing untuk membuat bekalnya. Untuk cara memasaknya pun cukup gampang, hanya butuh sekitar 30 menit.

 

Bahan :

-       Kentang 2 butir medium

-       Brokoli yang ukuran 1 kepalan

-       Telur 2 butir

-       Air

-       Garam

 

Cara Memasak :

-       Bersihkan bahan-bahan : kupas kulit kentang dan potong sesuai selera, kalau saya  biasanya memotong dengan cara kentang dibagi dua dulu secara melintang kemudian dibagi 3-4 secara membujur. Cuci kentang yang sudah dipotong.

Untuk brokoli, potong sesuai ukuran bagian yang kecil/disesuaikan dengan selera

-       Kemudian rebus telur ayam selama 11 menit (bisa disesuaikan sesuai tingkat kematangan yang diinginkan). Setelah itu tiriskan. Tunggu agak dingin, untuk memudahkan mengelupas kulit telur bisa dengan direndam air dingin juga. Nah selanjutnya bisa dikelupas saat merebus kentang (wanita memang harus biasa multi taksing! :D)

-       Selanjutnya rebus kentang dalam air yang sudah ditambahkan 1 sendok teh garam, lalu tutup panci supaya lebih cepat empuk. Rebus selama 10-15 menit, disesuaikan dengan ukuran kentang, untuk mengetahui tingkat kematangan, bisa dengan coba ditusuk dengan garpu. Setelah matang tiriskan juga.

-       Terakhir yang direbus adalah brokoli karena paling mudah dan paling cepat. Merebus brokoli kali ini juga dengan menambahkan 1 sendok teh garam, tanpa ditutup dan lakukan cukup dalam waktu 1 menit.

-       Setelah itu tata semua bahan ke dalam box. Menu di atas cukup untuk 2 box. Satu untuk saya satu untuk suami.

-       Lengkapi dengan buah dan yoghurt.

 

Super singkat dan sederhana bukan? Selain singkat, juga bisa dipersiapkan saat malam hari untuk bahan-bahannya sehingga ketika pagi tinggal bagian merebusnya. Next kita coba menu simple lain apalagi ya?

 

- Santi Triutami -

 

 

 

Comments

Popular Posts